Liza Dyana
Selasa, 14 Januari 2025
Pengalaman Belajar Di SMPP AL-KAFFAH
Minggu, 17 November 2024
Sejarah Kehidupan Sahabat Nabi Ali Bin Abi Thalib
Sejarah Singkat Ali Bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan sepupu nabi Muhammad saw. Ayahnya, Abi Thalib, merupakan kakak dari ayah Nabi saw, Abdullah. Ibunya bernama Fatimah binti Asad, masih keturunan Hasyim bin Abdi Manaf. Ali sangat dekat dengan Nabi Muhammad saw sehingga kedekatannya membuatnya termasuk ke dalam golongan awal yang masuk Islam. Awal mula kedekatan Ali dengan Nabi Muhammad saw adalah saat paceklik dahsyat melanda kaum Quraisy di Makkah. Nabi Muhammad saw yang mengetahui banyaknya keluarga Abi Thalib prihatin dengan kondisi pamannya itu dan mengajak Abbas, pamannya Nabi lainnya yang termasuk konglomerat Bani Hasyim, untuk setidaknya meringankan beban Abi Thalib dengan ikut membantu pengasuhan anak-anaknya. Saat itu, Nabi Muhammad saw mengambil Ali, sedangkan Abbas membawa Ja’far bin Abi Thalib. Hal ini yang kemudian menjadikan Ali sangat dekat dengan Nabi Muhammad saw hingga kemudian Nabi saw diangkat menjadi rasul. Menurut Ibnul Atsir, mengutip pendapat Ibnu Ishak menjelaskan bahwa paceklik yang melanda saat itu menjadi nikmat tersendiri bagi Ali bin Abi Thalib. Sebab karenanya, Nabi Muhammad membawa Ali sehingga ia bisa dekat dengan Nabi saw setelahnya.
أَوَّلُ مَنْ أَسْلَمَ عَلِيٌّ وَعُمْرُهُ إِحْدَى عَشْرَةَ سَنَةً وَكَانَ مِنْ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْهِ أَنَّ قُرَيْشًا أَصَابَتْهُمْ أَزْمَةٌ شَدِيدَةٌ، وَكَانَ أَبُو طَالِبٍ ذَا عِيَالٍ كَثِيرَةٍ، فَقَالَ يَوْمًا رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - لِعَمِّهِ الْعَبَّاسِ: يَا عَمِّ إِنَّ أَبَا طَالِبٍ كَثِيرُ الْعِيَالِ فَانْطَلِقْ بِنَا نُخَفِّفْ عَنْ عِيَالِ أَبِي طَالِبٍ، فَانْطَلَقَا إِلَيْهِ وَأَعْلَمَاهُ مَا أَرَادَا، فَقَالَ أَبُو طَالِبٍ: اتْرُكَا لِي عَقِيلًا وَاصْنَعَا مَا شِئْتُمَا، فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَلِيًّا، وَأَخَذَ الْعَبَّاسُ جَعْفَرًا، فَلَمْ يَزَلْ عَلِيٌّ عِنْدَ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - حَتَّى أَرْسَلَهُ اللَّهُ فَاتَّبَعَهُ Artinya: “Orang yang masuk Islam pertama (dari kalangan pemuda) ialah Ali ketika itu umurnya ialah 11 tahun. Dan di antara nikmat yang Allah berikan kepada Ali ialah saat itu kaum Quraisy terkena paceklik dahsyat. Abu Thalib memiliki keluarga yang banyak. Rasulullah saw kemudian mengajak pamannya, Abbas yang termasuk konglomerat Bani Hasyim, untuk meringankan beban Abi Thalib. Nabi saw berkata: “Wahai pamanku, Abbas, sungguh (saudaramu) Abi Thalib memiliki banyak keluarga, Maka mari kita ringankan beban dari keluarganya”. Kemudian keduanya menuju rumah Abu Thalib dan memberitahukan maksudnya.Keteguhan Ali Bin Abi Thalib Dalam Memeluk Islam
Nabi Muhammad saw yang saat itu belum menginginkan hal ini tersebar terlebih dahulu kemudian berkata: “Ali, jika engkau tidak masuk Islam maka rahasiakanlah”. Ali berdiam menetap pada malam itu sehingga kemudian Allah memberikan keteguhan pada hatinya. Dan pada pagi harinya, ia mendatangi nabi saw dan berkata: “Apa yang engkau tawarkan (Islam) kepadaku wahai Muhammad?.” Nabi bersabda: “bersaksilah bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Ingkarilah Lata dan Uzza dan engkau akan bebas dari kemusyrikan”. Ali melakukannya dan ia masuk Islam, namun ia merahasiakannya dari ayahnya. (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, [Beirut, Darul Fikr, tt], juz III, hal 24).
Profil Maudy Ayunda
Biografi Maudy Ayunda, Perempuan Muda dengan Segudang Prestasi
Perempuan muda dengan sebutan ‘It Girl’ satu ini akan selalu menjadi inspirasi banyak orang.
Masa kecil Maudy Ayunda.
Awal karier entertainment Maudy Ayunda.
Pendidikan Maudy Ayunda.
Hidup mandiri di negara asing.
Lahirnya Maudy Ayunda Foundation.
Kontribusinya terhadap Indonesia.
Kehidupan Maudy Ayunda yang 'terlihat' sempurna.
Selasa, 12 November 2024
Asal Usul Rendang
Sejarah Rendang
Mengenal Asal Usul Rendang
Rendang merupakan salah satu hidangan bercita rasa lezat khas Sumatra Barat yang berbahan dasar daging. Menurut sejarah, kata Rendang berasal dari bahasa Minangkabau “Randang” yang merujuk pada teknik memasaknya, yaitu “Marandang”. Yang artinya, mengaduk makanan sampai berjam-berjam hingga menyisakan daging yang dibalut dengan bumbu berwarna hitam atau kerap disebut “Dadak”.
Dari catatan abad ke-19, Rendang muncul sekitar abad ke-16, di mana ketika itu perantau Minang suka melakukan perjalanan menggunakan kapal laut ke Selat Malaka serta Singapura. Perjalanan ini biasanya memakan waktu yang cukup lama dan sulit untuk mencari tempat singgahnya kapal. Akhirnya, perantau Minang memutuskan membuat hidangan yang bisa tahan lama, dari sinilah tercipta Rendang.
Selain itu, catatan lain juga menyebutkan kalau Rendang sudah ada sejak masa Raja Adityawarman (1347-1375 M) atau zaman Kerajaan Pagaruyung. Waktu itu, daging yang digunakan untuk membuat Rendang bukan sapi melainkan kerbau. Menurut sumbernya, Rendang diduga hasil perubahan dari Kari asal India tapi lebih kering. Dugaan ini semakin diperkuat ketika pedagang Gujarat membawa Kari ke Indonesia pada abad ke-14.
Nah, dalam suhu ruangan, Rendang dapat bertahan sampai berminggu-minggu karena hasil dari proses memasaknya. Namun, ada juga Rendang yang dimasak dalam waktu singkat dan santannya tidak sampai kering atau biasa disebut “Kalio”, kuahnya berwarna cokelat keemasan. Untuk ketahanan dari Kalio memang tidak selama Rendang—umumnya hanya 2-3 hari. Walau begitu, rasanya tetap lezat tidak kalah dengan Rendang.
Makna Budaya dari Rendang
Melansir Wikipedia, Rendang sendiri punya filosofi tersendiri bagi masyarakat Minangkabau, yakni Musyawarah dan Mufakat. Filosofi ini disinyalir merujuk pada empat bahan utama yang digunakan untuk membuat Rendang. Yang terdiri dari: “dagiang” (daging) melambangkan “niniak mamak” (pemimpin suku adat); “karambia” (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” (kaum intelektual); “lado” (cabai) melambangkan “alim ulama”; serta “pemasak” (bumbu) melambangkan masyarakat Minang.
Menurut tradisi di Minangkabau, Rendang biasanya disajikan ketika perayaan adat seperti kenduri, menyambut tamu kehormatan, berbagai acara adat Minang, dan lain sebagainya. Namun, seiring waktu, Rendang pun sering disajikan ketika perayaan keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan, sekarang sudah banyak rumah makan Padang yang menjualnya dengan ciri khas masing-masing.
Berbagai Varian Rendang
Tahukah kamu, kalau ada banyak sekali varian Rendang dan mungkin saja belum semuanya kamu cicipi. Apa saja?
Rendang Ayam, terbuat dari daging ayam dan biasanya kebanyakan dibuat dalam bentuk kalio;
Rendang Teri (Randang Maco), terbuat dari teri atau ikan asin jenis lainnya dan merupakan hidangan khas Kabupaten Lima Puluh Kota;
Rendang Belut, terbuat dari belut dan diberi campuran berbagai macam daun sehingga rasanya sedikit pedas dan asam. Hidangan ini berasal dari Kabupaten Tanah Datar;
Rendang Pensi, terbuat dari kerang air tawar berukuran kecil atau biasa disebut pensi. Hidangannya khas dari Danau Maninjau, Kabupaten Agam;
Rendang Telur (Randang Talua), terbuat dari telur ayam yang diberi berbagai macam bumbu, dikukus, dan digoreng seperti keripik—khas dari Payakumbuh;
Rendang Suir (Randang Runtiah), terbuat dari daging sapi atau ayam yang serat dagingnya disuir dan mirip dengan abon tapi seratnya lebih besar. Hidangannya dari Payakumbuh.
Nah, selain beberapa varian di atas, masih ada varian lainnya seperti Rendang Kerang (Randang Lokan), Rendang Paru, Rendang Hati, Rendang Bebek, Rendang Ikan Tongkol, dan Rendang Ikan Tenggiri.
Tari Zapin Budaya Melayu
Tari Zapin Budaya Khas Melayu
Pekanbaru - Tari Zapin merupakan salah satu tarian tradisional melayu yang berasal dari Provinsi Riau yang cukup populer. Kata Zapin berasal dari bahasa Arab ''Zafn'' yang berarti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan.Tari Zapin dibawakan berkelompok dan biasanya diiringi dua alat musik utama yaitu gambus dan marwas berupa gendang kecil. Syair-syair yang didendangkan dalam tari Zapin ini juga digunakan sebagai media dakwah.
Sejarah Tari Zapin Melayu
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, masuknya Islam ke Indonesia membawa banyak pengaruh, salah satunya adalah terhadap budaya. Tari Zapin Melayu ini merupakan salah satu bukti pengaruh Arab ke budaya Indonesia
Awalnya Tari Zapin ini merupakan tarian hiburan yang biasa dipertunjukkan di lingkungan istana di pesisir Selat Malaka seperti Kerajaan Indragiri dan Siak yang kemudian sering ditampilkan dalam acara seremonial kerajaan. Menurut catatan sejarah yang ada, tarian ini dibawa dari Hadramaut, Yaman pada abad ke-16 oleh para pedagang Arab yang juga merupakan pendakwah agama Islam.
Sebelum tahun 1960-an, tari Zapin awalnya hanya ditarikan oleh penari laki-laki. Kemudian dalam perkembangannya, kini Tari Zapin Melayu sudah bisa ditarikan oleh penari perempuan. Tari Zapin juga telah mengalami bentuk dan penyesuaian, sehingga gerakannya akan berbeda di tiap daerah
Di Indonesia sendiri ada dua jenis tari Zapin, yaitu Zapin Arab dan Zapin Melayu. Zapin Arab dikenal juga sebagai zapin lama, terbagi atas zapin hajjir mawaris dan zapin gembus, yang masih dilestarikan di dalam kelompok-kelompok masyarakat keturunan Arab, terutama di Jawa dan Madura.
Sedangkan Zapin melayu dibagi atas zapin Melayu Keraton yang diperuntukkan bagi kalangan istana dan zapin Melayu Rakyat yang berkembang di masyarakat melayu di seluruh Indonesia.
Properti Busana Penari Zapin
Sedangkan busana penari Zapin perempuan terdiri dari kebaya labuh, kain samping (sarung pelekat atau songket Siak), selendang "tudung manto" penutup kepala.
Rambut penari Zapin perempuan disanggul Melayu yaitu sanggul lipat pandan dan conget, dan dihias dengan hiasan kepala yang berupa bunga sanggul atau kembang goyang. Aksesoris tambahan lainnya berupa anting di kedua telinga, dan kalung.
Makna Gerakan Tari Zapin
Tari zapin berkembang di berbagai daerah di Indonesia, sehingga memiliki varian gerakan yang beragam. Berikut gerakan umum yang biasa ada dalam tari Zapin, yaitu :1. Gerak Alif, menyimbolkan keagungan, yang memiliki makna kita harus tunduk kepada Yang Maha Kuasa.
2. Gerak langkah 2 menyimbolkan keindahan, kekerabatan dan persaudaraan yang harmonis.
3. Gerak bunga menyimbolkan ketabahan dan keikhlasan.
4. Gerak meniti batang menyimbolkan ketekunan dalam menjalani kehidupan
5. Gerak ayak-ayak merupakan simbol ketekunan yang bermakna seorang pekerja keras.
6. Gerak pusar belanak menyimbolkan tolong menolong.
7. Gerak tahto yang ada di penutup tarian menyimbolkan ketaatan dan hormat kita kepada Tuhan.
Nah detikers itulah tari zapin melayu, semoga dapat menambah pengetahuanmu tentang budaya Indonesia, ya
Artikel ini ditulis oleh Rindi Antika, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Sejarah Kehidupan Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien: Pahlawan Pejuang Kemerdekaan dari Aceh
Cut Nyak Dien: Pahlawan Pejuang Kemerdekaan dari Aceh
Indonesia memiliki sejarah penuh dengan pahlawan yang gigih memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. Salah satu tokoh yang patut dihormati dan diingat adalah Cut Nyak Dien, seorang pahlawan asal Aceh yang memiliki peran besar dalam perang melawan penjajah pada masa lalu.
Latar Belakang Sejarah:
Cut Nyak Dien lahir pada tanggal 1 November 1873 di Lampadang, Aceh. Pada usia yang relatif muda, ia menikah dengan Teuku Ibrahim Lamnga, seorang pejuang kemerdekaan. Pernikahan ini membawa Cut Nyak Dien terlibat dalam perjuangan melawan penjajah Belanda.
Perjuangan Melawan Penjajah:
Pada saat itu, Aceh menjadi salah satu daerah yang paling aktif melawan penjajahan Belanda. Cut Nyak Dien, bersama suaminya, turut ambil bagian dalam peperangan melawan pasukan kolonial. Mereka tidak hanya mempertahankan tanah airnya tetapi juga berusaha membangkitkan semangat perlawanan di kalangan masyarakat Aceh.
Sayangnya, pada tahun 1904, suami Cut Nyak Dien, Teuku Ibrahim Lamnga, gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda. Meskipun kehilangan suami, Cut Nyak Dien tidak menyerah. Sebaliknya, dia meneruskan perjuangan untuk kemerdekaan dengan semangat yang tak kenal lelah.
Pusat Perlawanan di Gampong Alue Itam:
Cut Nyak Dien memimpin pusat perlawanan di Gampong Alue Itam, Aceh Besar. Di sana, ia memimpin pasukan dengan keberanian dan kebijaksanaan. Pusat perlawanannya menjadi simbol semangat perjuangan dan ketahanan masyarakat Aceh terhadap penjajah.
Penangkapan dan Pembuangan:
Namun, pada tahun 1905, Cut Nyak Dien akhirnya ditangkap oleh Belanda. Meskipun menghadapi penangkapan dan pembuangan ke Sumedang, Jawa Barat, dia tetap mempertahankan semangat perlawanan. Selama di pembuangan, Cut Nyak Dien menjalani kehidupan yang keras, namun tekadnya untuk meraih kemerdekaan tetap tak tergoyahkan.
Kembali ke Aceh dan Kehidupan Purna Perang:
Setelah kurang lebih dua tahun di pembuangan, Cut Nyak Dien akhirnya diperbolehkan kembali ke Aceh pada tahun 1908. Meskipun kembali dalam keadaan yang sulit, dia terus bekerja untuk mendukung kemerdekaan dan pembangunan Aceh.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Cut Nyak Dien tetap aktif dalam kehidupan sosial dan politik. Ia meninggal pada tanggal 6 November 1950, tetapi warisannya sebagai pejuang kemerdekaan tetap hidup dan menginspirasi generasi setelahnya.
Penghargaan dan Pengakuan:
Sebagai pengakuan atas peran dan pengabdiannya, pemerintah Indonesia memberikan penghargaan Pahlawan Nasional pada Cut Nyak Dien pada tahun 1964. Rumahnya dihiasi dengan monumen dan dijadikan museum untuk memperingati perjuangannya yang luar biasa.
Cut Nyak Dien adalah pahlawan yang berperan besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Melalui perjuangannya, ia tidak hanya membela tanah airnya tetapi juga menjadi simbol keberanian dan ketahanan. Kisah hidupnya menginspirasi kita untuk menghargai kemerdekaan dan menghormati perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kebebasan.
Selasa, 05 November 2024
Pembangunan Kualitas SDM di Indonesia Demi Mewujudkan Indonesia Emas
Pemerintah Fokus Tingkatkan Kualitas SDM
untuk Indonesia Maju 2045
07 Aug 2024 22:44KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
HM.4.6/279/SET.M.EKON.3/08/2024
Pemerintah Fokus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Indonesia Maju 2045
Jakarta, 8 Agustus 2024
Kunci kemajuan sebuah bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Investasi terhadap SDM harus terus ditingkatkan sehingga akan mendukung semua program penguatan kualitas SDM yang sedang dan akan dilakukan.
“Prasyarat Indonesia Emas 2045 itu ada tiga. Satu, sumber daya manusia. Yang kedua, sumber daya manusia. Yang ketiga, sumber daya manusia. Jadi hanya itu yang bisa kita lakukan untuk mencapai Indonesia Emas. Selain itu, untuk (mencapai) Indonesia Emas tentu perlu transformasi. Berubah kegiatan dari nilai tambah rendah menjadi nilai tambah lebih tinggi, dan dari upah minimum menjadi upah profesional yang lebih tinggi,” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Penyerahan Surat Keputusan dan Sertifikat Penghargaan kepada Dewan Penyantun Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES), di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta
Pemerintah menggalakkan berbagai program peningkatan kualitas SDM, salah satunya yakni Program Kartu Prakerja. Program tersebut merupakan inovasi Pemerintah dalam pengembangan SDM untuk mengoptimalkan potensi bonus demografi melalui pemberian bantuan pelatihan kepada masyarakat dengan pendekatan end-to-end digital dan mendorong public private partnership. Sejak dilaksanakan dari tahun 2020 hingga saat ini memasuki tahun kelima, total pendaftarnya telah mencapai lebih dari 56 juta pendaftar, dengan total penerima manfaat sebanyak 18 juta orang yang berasal dari 514 kabupaten/kota di 38 provinsi.
Menurut Menko Airlangga, guna meraih visi Indonesia Emas itu diperlukan pendapatan per kapita sekitar USD29 ribu. Beberapa daerah di Indonesia, misalnya Jakarta memiliki pendapatan per kapita mencapai USD21 ribu, kemudian Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sudah di atas USD17 ribu.
“Beberapa daerah lainnya bisa kita petakan, dan ini seperti yang dilakukan waktu penanganan pandemi Covid-19 maupun inflasi. Jadi yang membedakan Indonesia dengan negara lain, kita punya solusi praktis yang negara lain tidak punya. Kalau rumus ekonomi normal, penanganan inflasi itu hanya dengan menaikkan tingkat suku bunga, tetapi kita tidak, (melainkan dengan) kerja sama antar kepala daerah. Misalnya untuk mengendalikan inflasi volatile food, memindahkan (bahan pangan) dari daerah produsen ke daerah demand, juga tentang mengendalikan transportasi, pergudangan, dan ini dibahas secara detail dalam rapat rutin. Jadi kita sudah memperhatikan itu, ditambah lagi juga mempelajari untuk menurunkan (tingkat) kemiskinan ekstrim,” ungkap Menko Airlangga.
Pada kesempatan ini, Menko Airlangga juga mengapresiasi seluruh civitas akademika UNNES atas dedikasinya mencetak generasi penerus bangsa yang kompeten. Berbagai prestasi telah diraih UNNES, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan ini menjadi bukti nyata kualitas dan komitmen UNNES dalam menciptakan SDM unggul.
“Jadi yang kita lakukan hari ini akan menjadi pendorong peningkatan tingkat kemampuan mahasiswa dari kemampuan dasar menjadi kemampuan yang lebih tinggi, dan juga dapat mendukung saudara-saudara kita yang kesulitan masuk universitas karena akses dan pembiayaan mereka yang terbatas,” tutup Menko Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini yaitu antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Ali Murtopo, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Rektor UNNES Prof. Dr. S. Martono, Ketua Majelis Wali Amanat UNNES Hendrar Prihadi, dan perwakilan dari Anggota Dewan Penyantun. (rep/fsr)
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto
Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, Threads, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia
-
Biografi Maudy Ayunda, Perempuan Muda dengan Segudang Prestasi Celine Indira Susilo Perempuan muda dengan sebutan ‘It Girl’ satu ini akan se...
-
Sejarah Rendang Mengenal Asal Usul Rendang Rendang merupakan salah satu hidangan bercita rasa lezat khas Sumatra Barat yang berbahan dasar ...
-
Sejarah Singkat Ali Bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib merupakan sepupu nabi Muhammad saw. Ayahnya, Abi Thalib, merupakan kakak dari ayah ...




